cerpen
Pagi yang indah, matahari bersinar
menunjukan akan cerahnya pagi ini. Pagi-pagi sekali aku segera membuka jendela
kamarku untuk menghirup udara segar. Kurang lebih sekitar 15 menit aku
termanggu di depan jendelaku. Tanpa sadar aku melamun. Aku tidak sadar bahwa
hari ini adalah HARI KEMERDEKAAN! Tiba-tiba lamunanku buyar oleh teriakan ibuku
yang memanggilku untuk segera keluar kamar untuk sarapan dan mandi sebelum
berangkat sekolah.
“Bila, cepetan turun! Mandi, sarapan, pergi sekolah. Nanti kesiangan! Tuh, ibu udah siapin sarapan nasi goreng buat kamu.” teriak ibuku dari dapur.
“Bila, cepetan turun! Mandi, sarapan, pergi sekolah. Nanti kesiangan! Tuh, ibu udah siapin sarapan nasi goreng buat kamu.” teriak ibuku dari dapur.
Aku pun bergegas untuk melaksanakan
perintah ibuku itu karena pada saat itu pun aku melihat jam telah menunjukan
pukul 06.00 pagi. Setiap pagi aku selalu mendengarkan teriakan ibu yang seperti
itu, karena setiap pagi aku senang sekali duduk termangu di depan jendela.
Hari-hari aku lalui seperti biasanya. Akan tetapi untuk pagi ini rasanya ada
yang beda. Semua ini karena sebentar lagi akan ada peringatan HUT RI. Bagiku
tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menyiapkan semuanya. Aku pun sudah
selesai dan siap untuk berangkat sekolah. Karena jarak dari rumahku tidak
terlalu jauh aku berjalan kaki pergi ke sekolah.
Sesampainya di sekolah aku terkejut
melihat sekolahku yang sudah dihias dengan seindah mungkin untuk mempersiapkan
HARI KEMERDEKAAN. Bendera merah putih sudah berkibar di sepanjang jalan sekitar
sekolah. Perlengkapan buat lomba pun sudah dipersiapkan seperti kerupuk,
kelereng, botol, dll. Bel berbunyi pertanda waktu perlombaan segera dimulai.
Semua siswa sudah mengeremuni lapangan dan berbaris. Mereka berbaris sesuai
dengan kategori lomba yang diikutinya. Aku pun berbaris di kategori lomba
kelereng.
Sebelum lomba 17 Agustus dimulai kita
upacara terlebih dahulu. Kita menyanyikan Lagu-lagu Kemerdekaan Indonesia
dengan hikmat. Setelah itu lomba pun dimulai. Lomba pertama yaitu memasukkan
pensil ke dalam botol. Pesertanya cukup banyak. Setelah itu dilanjutkan dengan
lomba makan kerupuk. Lomba ini yang paling banyak diikuti oleh siswa. Lomba ini
paling mengasyikkan dan seru. Namun tetap saja aku ingin mengikuti lomba
kelereng. Selanjutnya lomba yang aku nanti-nantikan pun tiba. Lomba kelereng
akan segera dimulai. Aku pun segera bersiap-siap mengambil sebuah sendok dan
kelereng. Aku dan peserta lainnya langsung berdiri di garis start. Aku bermain
sportif karena aku tidak mau curang. Saat aba-aba sudah dibunyikan aku segera
berjalan perlahan-lahan menuju garis finish. Saat ditengah perjalanan aku
terjatuh. Aku segera bangun dan melanjutkan lomba. Akan tetapi aku kalah. Aku
sedih karna aku tidak menang. Namun aku tahu kalau disetiap perlombaan itu ada
yang menang dan ada yang kalah. Aku pun tidak sedih lagi. Setelah itu ada
banyak lagi lomba-lomba yang belum kusebutkan. Ada lomba mewarnai, menyanyi,
dan membaca teks proklamasi. Hari ini adalah hari yang menyenangkan bagiku. Jam
13.00 WIB semua lomba telah selesai. Kami semua pun beristirahat sejenak. Dan
tiba saatnya untuk pembagian hadiah. Peserta yang menang disebutkan dan maju
kedepan. Aku sedih karna aku tidak menang. Namun aku yakin tahun depan pasti
aku bisa menang. Setelah acara penutupan selesai aku segera pulang. Saat sampai
rumah aku membersihkan diri dan langsung tidur karena kelelahan.
SELESAI!
Pengirim: Nabila Diana Putri Azzahra