26 November 2013

AYO CIPTAKAN GENERASI TANPA NARKOBA

Klik Untuk Melihat Foto Foto Acara ini
Sumenep (26/11) - Untuk kali pertama OSIS SMP Al-Ghazali bekerjasama dengan Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Kabupaten Sumenep sukses menggelar Sosialisasi Penanggulangan Penyalahgunaan NARKOBA. Acara yang bertempat di SMP Al-Ghazali ini siswa siswi SMP Al-Ghazali dan guru serta undangan dari perwakilan OSIS sekolah lain dan beberapa undangan dari pemerintah Desa Batang Batang Daya dan dari pemerintah Kecamatan Batang Batang.

Acara ini berlangsung selama empat jam setengah, tepatnya dari pukul 08.30 sampai 12.00 yang diawali dengan sambutan dari Bapak Irmanto, selaku Kepala SMP Al-Ghazali.Dalam sambutannya, beliau mengatakan bahwa salah satu penyebab maraknya penyalahgunaan NARKOBA ini karena minimnya pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat. Sehingga dirasa perlu adanya sosialisasi Penanggulangan Penyalahgunaan NARKOBA seperti ini.
Klik Untuk Melihat Foto Foto Acara ini
Salah Satu Peserta sedang Bertanya

Acara ini diisi oleh tiga narasumber, yaitu Ustad Mustafa, selaku perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Sumenep yang membahas NARKOBA dari sudut pandang hukum Islam, kemudian dilanjutkan pemaparan tentang NARKOBA dari sudut pandang hukum Negara yang disampaikan pleh AKP M. Haqqul Musliminal, selaku Kasat NARKOBA Polres Sumenep, dan terakhir adalah penjelasan oleh Rahwini Suwandi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep yang membahas tentang NARKOBA dipandang dari mata kesehatan.Dan kemudian acara ini diakhiri dengan dua sesi dialog untuk lebih memperdalam pemahaman para peserta atas materi yang telah disampaikan.
Klik Untuk Melihat Foto Foto Acara ini
Suasana Penyajian Materi

Semoga dengan adanya sosialisai ini bisa menciptakan masyarakat bersih tanpa NARKOBA!!!
Ayo! Ciptakan generasi tanpa NARKOBA!!!

Go a head OSIS SMP Al-Ghazali!!!!!!!!


23 November 2013

To all students and teachers of SMP Al-Ghazali
We, the boards of Students Organization of SMP Al-Ghazali,  invite you to attend:

"Sosialisasi Penyalahgunaan NARKOBA"

on Tuesday, Nov. 26th, 2013
at 08.00 - 12.00 IWT
in SMP AL-GHAZALI

DON'T MISS IT!!!


04 November 2013

Tahukah Anda tentang sejarah awalmula tahun masehi dan tahun hijriyah. Seperti yang kita ketahui dalam satu tahun terdapat 12 bulan. Dalam tahun masehi bulan-bulan yang kita kenal yaitu Januari sebagai bulan pertama dan seterusnya sampai bulan desember merupakan bulan akhir di tahun masehi, sedangkan untuk tahun hijriyah di awali dengan bulan Muharram dan di akhiri dengan bulan Dzulhijjah. Jika anda ingin mengetahui asal usul nama-nama bulan yang terdapat di tahun masehi dan hijriyah tersebut, silakan simak sejarah awal mula penanggalan masehi dan hijriyah berikut yang awalmula.com kutip dari berbagai sumber.

Sejarah Awal Mula Kalender Masehi
Kalender masehi merupakan salah satu system penanggalan yang dibuat berdasarkan pada peredaran bumi mengelilingi matahari (syamsiah solar system) yang penaggalannya dimulai semenjak kelahiran Nabi Isa Almasih as. (sehingga disebut Masehi ;Masihi). Nama lain dari kalender ini adalah kalender Milladiah (kelahiran).
Seperti yang telah kita maklumi, nama-nama bulan Masehiah dimaulai dari Januari sampai Desember. Dan perlu diketahui bahwa sebagian nama-nama bulan ini telah ada sebelum dimulainya penanggalan Masehiah, sebagian lagi adalah nama yang baru. Adapun asal –usul ke-12 bulan Masehi ini adalah sebagai berikut :
Januari, dahulu namanya adalah Januarius; berasal dari kata Janus (malaikat bermuka 2 penjaga gerbang Roma);
Februari, dahulu namanya adalah Februarius; berasal dari kata Februa (hari pembesihan);
Maret, dahulu namanya adalah Martius; berasal dari kata Mars (dewa perang);
April, dahulu namanya adalah Aprilis; berasal dari kata Apru (dewa asmara bangsa Etruscan);
Mei, dahulu namanya adalah Maiusl berasal dari kata Maia (saudara tertua Atlas; kebudayaan Yunani)
Juni, dahulu namanya adalah Junius; berasal dari kata Juno, istri Jupiter;
Juli, dahulu namanya adalah Quintilis; kemudian diganti menjadi Julius setelah raja Julius Caesar (100-44 BCE) BCE = Before Common Era (sebelum Masehi);
Agustus, dahulu namanya adalah Sextilis (bulan ke-6), kemudian diganti menjadi Augustus setelah raja Augustus (63 BCE 14 Masehi);
September, dahulupun tetap namanya September (bulan ke-7);
Oktober, berasal dari kata yang sama, Oktober (bublan ke-8);
Nopember, berasal dari kata yang sama, Nopember (bulan ke-9);
Desember, berasal dari kata yang sama, Desember (bulanke-10)
Sistem kelander masehi sangat berhubungan dengan sejarah romawi, terutama dalam hal penamaan bulan-bulannya. Menurut sumber yang didapat dalalm legenda kerajaan romawi, kerjaan ini didirikan oleh raja Romulus pada tanggal 21 April 753 BCE. Kalender romawi pada saat itu adalah kalender 10 bulan yang dimulai pada bulan Maret dan berakhir pada bulan Desember, ditambah 2 bulan tanpa nama (musim dingin). Raja berikutnya, Numa Pompilius memindahkan Januari dan Februari.

Awal Mula Sejarah Kalender Hijriyah
System kalender Hijriyah adalah salah satu system penanggalan yang disusun berdasarkan peredaran bulan mengelilingi bumi(qomariyah / lunar system). Adapun mengenai sebutan Hijriyah, karena kalender ini dimulai semenjak hijrah (pindah)nya Rasulullah Saw dari Mekkah ke Yatsrib (Madinah).
Tokoh yang berjasa dalam penetapan kalender Hijriyah ini adalah khalifah Umar bin Khattab ra. Beliau bersama para sahabat menusun suatu system penganggalan yang diharapkan dapat menjadi pedoman bagi umat islam sehingga egala sesuatunya menjadi seragam.
Menurut cerita dari Maimun bin Mahran RA, pada suatu hari khalifah Umar bin khattab ra. Mendapat sebuah surat penting dari sahabat yang di dalamnya hanya tercantum bulan sya’ban. Sehingga beliau menanyakan : “bulan Sya’ban yang mana yang dimaksud ?” saat itu tak ada satupun yang bisa menjelaskan. Atas dasar hal itulah khalifah UMar bin Khattab ra. Mengumpulkan sejumlah tokoh untuk merumuskannya.
Sebenarnya, jauh sebelulm masyarakat islam Arab mempunyai kalender Hijriyah, disana telah dikenal penanggalan menurut peredaran bulan. Mereka telah sejak lama memakai nama Muharram, Rabiul Awal dan lain-lain yang diambil darinama peristiwa, musim atau kejadian lainnya. Namun masyarakat Arab waktu itu belum menggunakan penghitungan tahun.
Kembali kepenanggalan Hijriyah. Tentang hari dan bulan hijrahnya Rasulullah saw. Konon tidak ada perselisihan pendapat, yaitu tanggal 2 Rabiul Awal (16 Juli 622M) yang jatuh pada hari Jum’at. Keterangan ini berdasarkan perhitungan ahli rukyat. Sedangkan menurut perhitungan ahli hisab, tanggal 1 Muharram (15 Juli 622 M) yang jatuh pada hari kamis. Perbedaan tersebut terjadi dalam hal pemantauan hilal / bulan pertama.
Khalifah UMar ra menetapkan tahun Hijriyah pada tanggal 8 Rabiul Awal tahun ke-17 Hijriyah (638). Adapun penetapan bulan Maharam sebagai awal tahun Hijriyah, karena pada bula itulah Rasulullah saw bertekad untuk hijrah ke Yatsrib (Madinah).sebelumnya, yaitu pada musim haji wada (621-622 M), beberapa tokoh pemeluk islam dari Yatsrib (MAdinah) menyatakan bai’at. Mereka bersumpah setia pada Rasulullah saw apabila beliau bersedia hijrah keYatsrib (Madinah). Sejumlah tokoh atau sahabat khalifah umat ra yang mengusulkan agar bulan Muharam dijadikan bulan pertama tahun islam beralasan bahwa setelah Ramadhan adalah bulan Syawal, Dzulqaidah, dan Djulhijjah yang lazim disebut Asyhurul Hajj (bulan-bulan Haji), yang kesibukannya telah dimulai sejak bulan syawal hingga pertengahan bulan dzulhijjah setelah berbagai lembaran hidup baru pada bulan berikutnya, bulan Muharam.

Berikut adalah sejarah awal mula pemberian nama-nama bulan Hijriyah :
1. Muharam artinya yang diharamkan yaitu bulan yang padanya diharmkan berperang (menumpahkan darah ) yang terus berlaku sampai awal dating nya Islam
2. Safar, artinya kosong / kuning karena pada bulan itu orang-orang masa lampau biasa meninggalkan rumah mereka untuk berperang, berdagang ,berburu, dan sebagainya,sehingga rumah-rumah mereka kosong.
3. Rabiul awal, artinya menetap yang pertama, karena para lelaki arab masa lampau pada bulan itu yang tadinyameninggalkan rumah mereka kenbali pulang dan menetap.
4. Rabiul akhir, artinya menetap yang terakhir, yaitu menetAap dirumah terakhir kalinya.
5. Jumadil awal, artinya kering/beku/padat yang pertama, pada waktu itu air menjadi beku / padat.
6. Jumadil akhir, artinya kering/beku/padat yang terakhir,karena mereka mengami kekeringanyang terakhir kalinya.
7. Rajab, artinya muia, karena bangsa Arab tempo dulu memuliakannya terutama tanggal 10( untuk berkurban anak unta ),tanggal 1 ( untuk membuka pintu ka’bah terus-menerus).
8. Sya'ban, artinya berpencar, karena orang-orang Arab dahulu berpencar keman saja mencari air dan penghidupan.
9. Ramadhan , artinya panas terik/ terbakar, karena pada bulan ini jazirah Arab sangat paanas sehingga terik matahari dapat membakar kulit artinya pembakaran bagi dosa-dosa sebagaimana disabdakan Rasulullah Saw.
10. Syawal, artinya naik, karena pada bulan itu bila orang Arab hendak menaiki unta dengan memuku lekornya maka ekornya itu naik,syawal dapat pula berarti bulan peningkatan, amal bagi amal tambahan.
11. Dzulqaidah ,artinya si empunya duduk, karena kaum lelaki Arab dulu, pada bulan ini hanya duduk saja di rumah tidak bepergian kemanapun.
12. Dzulhijjah ,artinya si empunya haji, karena pada bulan ini sejak zaman Nabi Ibrahim as. Orang-orang biasa melakukan ibadah Haji atau ziarah ke Baitullah, Makkah.
Menurut system lunar, hari hari keagamaan atau hari-hari islam biasa dihitung sejak terbenamnya matahari (waktu maghrib) sebelum hari itu. Jadi, mendahului hari-hari Masehi yang baru berganti mulai pukul 00.00 tengah malam.


Selamat Tahun Baru Hijriyah, 1435 H
Semoga menjadi awal baru untuk kita menjadi lebih baik lagi!
Amin!



__________________
Copied from:
http://awalmula.com/sejarah-awal-mula-penanggalan-masehi-dan-hijriyah.html