25 November 2012

Islam Dan Realita Sosial



Sering kali terdengar protes atau setidaknya rasa kesal dari  kalangan masyarakat, bahwa mengapa orang yang sehari-hari menunaikan ibadah shalat, zakat, puasa dan bahkan pernah menunaikan  ibadah haji, tetapi prilakunya belum menggambarkan makna dari kegiatan ritual tersebut. Lantas di simpulkan bahwa, ibadah ritual tidak selalu  memberi dampak pada prilaku terpuji sehari-hari. Tidak jarang juga terdengar ungkapan    bahwa pada setiap tahun jamaah haji meningkat, akan tetapi kasus korupsi tidak pernah surut. Bahkan banyak pejabat yang berhaji dan umrah berkali-kali, tetapi korupnya tidak bisa berhenti. Gambaran sebagaimana yang di kemukakan di atas menunjukkan  bahwa seolah-olah antara kegiatan ritual terpisah dari kegiatan lain sehari-hari yang lebih luas.
Pertanyaannya adalah adakah yang salah dari pemahaman Islam yang lebih luas?

Sudah banyak orang mengenal bahwa Islam selalu mengajarkan  tentang kejujuran, amal shaleh, menghargai sesama , disiplin waktu dan juga harus benar dalam mendapatkan rizki. Sebenarnya misi Rasulallah yang utama adalah untuk menyempurnakan ahlak yang mulia. Maka artinya, seorang mulia dalam melakukan apa saja harus di dasari oleh ahlak yang mulia baik dalam berekonomi, politik, mengembangkan pendidikan, hukum, masyarakat dan lain-lain harus didasarkan pada ahlak yang luhur. Selalu di bayangkan bahwa tidak akan mungkin seorang muslim melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kegiatan itu.
Namun sementara ini, seringkali terjadi, bahwa masih terdapat pemisahan yang sedemikian tajam antara persoalan agama dan persoalan ke hidupan lain pada umumnya. Agama dianggap variable tersendiri, terpisah pada kegiatan kehidupan pada umumnya. Maka yang lahir adalah kehidupan pribadi yang tidak utuh. Seolah-olah  antara kepasar sebagai upaya mencari rizki dianggab berbeda dari ketika ke masjid untuk shalat jamaah. Ke masjid dianggap mencari bekal akherat. Sementara ke pasar dianggap untuk mendapatkan rizki untuk mencukupi duniawi.
Cara berfikir itulah kira–kira menjadikan Islam dipandang sebagai ajaran yang utuh dan komprehensip sehingga melahirkan prilaku yang terbelah antar kegiatan  ritual dan kegiatan social menjadi tidak menyatu.
Saya mendapat rumusan bahwa  Islam setidaknya membawa lima misi
Yang pertama : Islam menjadikan umatnya kaya ilmu,ilmu yang di maksud disini lingkupnya sanget luas,yaitu bersumber pada ayat-ayat qawliyah dan sekaligus ayat kawniyah
Yang kedua: Islam menjadikan umatnya meraih prestasi unggul.setidaknya memiliki empat cirri
  1. berhasil mengenal dirinya sebagai pintu mengenal tuhannya
  2. bisa dipercaya
  3. bersedia mensucikan dirinya baik pikiran atau dirinya
  4. seorang muslim manapun berada  memberi manfaat bagi orang lain
Yang ketiga: Islam membangun tatanan sosial yang adil di tengah-tengah masyarakat
yang keempat: Islam memberikan tuntunan tentang bagaimana kegiatan ritual seharusnya di lakukan oleh setiap muslim
Yang kelima: konsep amal shaleh,amal sederhana bisa diartikan bekerja ,sedangkan shaleh bisa di artinya lurus,benar,tepatatau sesuai
Oleh karena itu , agar Islam menjadi kekuatan untuk membangun karakter bangsa secara utuh, maka ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad harus di pahami secara utuh pula.
Islam  semestinya tidak saja dipahami sebagai agama, melainkan juga sebagai konsep tentang peradaban unggul. Konsep tersebut harus diperkenalkan melalui pendidikan secara terus menerus, agar ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW benar benar menjadi kegiatan untuk membangun karakter bangsa secara sempurna. Dan tidak lagi dipahami  sebagiannya saja, sebagaimana yang  kerjadi selama ini.

Ustd. Tolak Solehah

ANDAI MIMPI ITU NYATA!



Ketika mentari pagi sembunyi di balik sisi kutubnya aku beranjak bangun dari tidurku untuk mengerjakan sholat subuh walaupun agak terasa berat membuka mata,karna sholat subuh adalah kewajiban bagi semua umat muslim.
Ku ambil percikan air di kamar mandi untuk menghilangkan mengusir setan setan yang mengikat tubuhku. Dan ruhkupun mulai menyatu tatkala segenggam air suci itu mengaliri mukaku.
Subuh berlalu. Aku masih bersimpuh di atas sajadah butut peninggalan ayah. Sambil menembus jendela memandangi bintang yang kadang tersipu malu di balik sang awan juga bulir bulir padi yang sesekali melambai ditiup angin.
“Subhanallah…………..”
Allah selalu menciptakan fajar yang lebih indah tiap pergantiannya.
Aku hampir lupa kalau sekarang adalah tanggal merah, artinya, aku bisa memanjakan tubuh ini untuk sedikit bermain dan beristirahat.  Kakipiun melangkah keluar, bergabung dengan teman- teman yang sedari tadi bercengkrama di bawah pohon pinggir sawah. Cerita, tawa terbahak bahak, dan menikmati hangatnya mentari pagi yang baru saja terbangun di peraduannya, membuat otak dan hati ini semakin nyaman.
Namun,,,

ZLap………!!!
Tiba tiba, keadaan sekitarku berubah derastis! Teman teman yang tadi ceria disampingku, entah kemana, mereka lenyap tanpa bekas! Sawah yang tadi membentang di hadapku, kini berubah menjadi lautan bunga nan warna warni. Burung burung bernyanyi ria sambil melambai seakan menyapa aku adanya.
Belum sempat hilang rasa kagetku, di depan kejauhan sana, tampak seorang pangeran berkuda putih datang  menghampiriku.
 “Subhanallah….!!! Tampan sekali orang itu” hatiku berguman ketika dia turun dan berdiri tegap di hadapanku.
“siapa namamu wahai putri jelita” Pangeran bertanya kepadaku.
Gelegarrrr!!!
Bagaikan disambar petir, wajahku langsung memerah mendengar panggilan itu, putri jelita!!! Aku dipanggil puteri jelita dengan seorang pangeran tampan!!!
”Emm… a… akuuu… aku Aisyah Zahratus Sholeha… Siapakah gerangan pangeran?”
“Namaku Muhammad Attahiatullah, aku adalah putra tunggal kerajaan Galolalu.”
“Putri jelita, Aisyah. Maukah  putri menjadi permainsuriku?”
Cetarrrrrr…!!!!
Untuk yang kedua kalinya, bak dikecup halilintar, aku dibuat kaget dengannya. Aku masih belum percaya. Aku dilamar seorang pangeran tampan berkuda putih???? Ini adalah hal hal yang sering kuimpikan menjelang lelapku.
Tidak tidak tidak….!!! Ini hanya mimpi!!!
Aku mencubit pipiku sendiri dengan kerasnya!
Auuu……!!! Ternyata sakit!!!
Berarti… ini bukan mimpi!!! Ini nyata!!!! Benarkah ini nyata???
Aku mencubit lagi pipiku. Dan sama!!! Terasa sakit!!!
Ini artinya….???? Horeeeee,,,!!!!! Aku dilamar seorang pangeran!!!!
“Bagaimana putri jelita? Bersediakah putri menjadi pendampingku?”
Pangeran mengulangi pertanyaannya dan membuayarkan lamunan bahagiaku.
Aku hendak menjawab, tapi belum sempat aku membuka mulut, tiba tiba…
“Aisyahhhh!!! Sudah jam limaaaa!! Ayo Bangunnn…. Shalat subuhhhh dulu!!!”
Dan belum sempat hilang rasa kagetku, tiba tiba…

Swarrr………….!!!!
Wajahku tiba tiba terasa sangat dingin dan basah. Setelah kubuka mata! Kulihat Ibuku berdiri dengan mata melotot, tangan kiri dipinggang dan sebuah ember yang masih basah di tangan kananya!
Loh??? Kok ibu ada disini??? Bukannya tadi aku bersama pangeran???
Hufftttt… Akupun sadar… tadi itu hanya mimpi. Pangeran tadi, hanya seorang pangeran mimpi!!
Ahhh!! Andai saja itu nyata… betapa bahagianya hati ini.
hihihihi…. Ngarep deh!!!
“Asisyahhhh!!! Cepat bangun!!!!” teriak ibuku lagi sambil melototkan matanya!
Yuningsih
Kelas VIII, SMP AL-GHAZALI